The Cat in the Hat Buku Anak Karya Dr. Seuss – The Cat in the Hat merupakan novel kanak- kanak tahun 1957 yang ditulis serta diilustrasikan oleh pengarang Amerika Theodor Geisel, memakai julukan pen Dokter. Seuss. Narasi berfokus padakucing antropomorfik tinggiyang menggunakan topi bercorek merah serta putih serta dasi kupu- kupu merah. Kucing timbul di rumah Sally serta kerabat laki- lakinya pada sesuatu hari hujan kala bunda mereka berangkat.

The Cat in the Hat Buku Anak Karya Dr. Seuss

embracingthechild.org – Walaupun ikan kanak- kanak itu kesekian kali keberatan, Kucing itu membuktikan pada kanak- kanak sebagian caranya dalam usaha buat menghibur mereka. Dalam prosesnya, ia serta sahabatnya, Perihal Satu serta Perihal 2, memusnahkan rumah itu. Kala kanak- kanak serta ikan jadi lebih cermas, Kucing menciptakan mesin yang ia maanfaatkan buat mensterilkan seluruhnya serta lenyap pas saat sebelum bunda kanak- kanak itu kembali.

Baca Juga : Wonder merupakan Buku kanak- kanak yang ditulis oleh R. J. Palacio

Geisel terbuat novel dalam menjawab perbincangan di Amerika Sindikat mengenai literasi di anak umur dini serta ketidakefektifan konvensional pokok semacam yang menunjukkan Dick serta Jane. Geisel dimohon buat menulis pokok yang lebih menghibur oleh William Spaulding, yang ia temui sepanjang Perang Bumi II serta yang setelah itu jadi ketua bagian pembelajaran di Houghton Mifflin.

Tetapi, sebab Geisel telah terikat kontrak dengan Random House, kedua pencetak membenarkan perjanjian: Houghton Mifflin menerbitkan versi pembelajaran, yang dijual ke sekolah, serta Random House menerbitkan versi perdagangan, yang dijual di gerai novel.

Geisel membagikan bermacam narasi mengenai gimana ia menghasilkan The Cat in the Hat, namun dalam tipe yang sangat kerap ia ceritakan, ia amat frustrasi dengan catatan tutur dari mana ia bisa memilah perkata buat menulis ceritanya alhasil ia menyudahi buat memindai catatan serta membuat suatu narasi bersumber pada 2 tutur berima awal yang ia temui. Perkata yang ia temui merupakan kucing serta topi.

Novel itu disambut dengan berhasil kritis serta menguntungkan langsung. Pengawas memujinya selaku pengganti yang menarik buat pokok konvensional. 3 tahun sehabis debutnya, novel itu sudah terjual lebih dari satu juta eksemplar, serta pada tahun 2001, Publishers Weekly menaruh novel itu di no 9 dalam catatan novel kanak- kanak terlaris sejauh era.

Kesuksesan novel ini menimbulkan terciptanya Novel Pendatang baru, suatu pencetak yang berfokus pada penciptaan novel seragam buat kanak- kanak kecil yang berlatih membaca. Pada tahun 1983, Geisel mengatakan,” Ini merupakan novel yang sangat aku banggakan sebab terdapat hubungannya dengan kematian pokok Dick serta Jane.”

Semenjak diterbitkan, The Cat in the Hat sudah jadi salah satu novel Dokter Suess yang sangat populer, dengan Cat sendiri yang jadi buatan khasnya. Novel itu diadaptasi jadi suatu film kartun spesial tahun 1971 serta suatu film live- action tahun 2003, serta Cat sudah dimasukkan dalam banyak alat Dokter. Suess.

Alur

Narasi diawali selaku seseorang anak pria yang tidak dituturkan namanya yang ialah pencerita novel itu bersandar seorang diri dengan kerabat perempuannya Sally di rumah mereka pada hari yang dingin serta hujan, memandang pilu ke luar jendela.

Setelah itu mereka mengikuti suara denotasi keras yang dengan kilat diiringi oleh kehadiran Kucing Bertopi, seekor kucing antropomorfik besar dengan topi bercorek merah putih serta dasi kupu- kupu merah., yang menganjurkan buat menghibur kanak- kanak dengan sebagian kiat yang ia ketahui.

Ikan piaraan kanak- kanak menyangkal, bersikukuh kalau Kucing wajib berangkat. Kucing setelah itu merespon dengan menyamakan ikan di akhir payungnya. Game dengan kilat jadi terus menjadi susah, sebab Kucing menyamakan dirinya di atas bola serta berupaya buat menyamakan banyak benda rumah tangga di badan badannya hingga ia jatuh di kepalanya, menjatuhkan seluruh yang ia pegang. Ikan itu menegurnya lagi, namun Kucing dalam Topi cuma menganjurkan game lain.

Kucing bawa suatu kotak merah besar dari luar, dari mana beliau membebaskan 2 kepribadian sama, ataupun” Barang” semacam yang beliau ucap, dengan rambut biru serta seperangkat merah yang diucap Perihal Satu serta Perihal 2. Keadaan menimbulkan lebih banyak permasalahan, semacam melayangkan layang- layang di rumah, menjatuhkan lukisan dari bilik serta mengutip baju polkadot terkini bunda kanak- kanak.

Seluruh ini selesai kala ikan memandang bunda kanak- kanak pergi jendela. Selaku asumsi, anak itu membekuk Barang- barang itu dengan jaring serta Kucing, yang kelihatannya malu, menyimpannya kembali di kotak merah besar.

Ia membawanya pergi dari pintu depan dikala ikan serta kanak- kanak mencermati kekalutan yang ia untuk. Tetapi Kucing lekas kembali, mengemudikan mesin yang mengutip seluruhnya serta mensterilkan rumah, mengasyikkan ikan serta kanak- kanak.

Kucing itu setelah itu berangkat pas saat sebelum bunda mereka datang, serta ikan serta kanak- kanak kembali ke dini narasi. Dikala ia masuk, si bunda menanya pada kanak- kanak apa yang mereka jalani dikala ia pergi, namun kanak- kanak ayal serta tidak menanggapi. Narasi selesai dengan persoalan,” Apa yang akanAnda jalani bila bunda Kamu memohon Kamu?”

Kerangka Belakang

Theodor Geisel, menulis selaku Dokter. Seuss, menghasilkan The Cat in the Hat beberapa selaku asumsi kepada postingan majalah Life 24 Mei 1954 oleh John Hersey bertajuk” Kenapa Anak didik Bog Down di First R? A Local Committee Sheds Light on a National Permasalahan: Membaca”. Dalam postingan itu, Hersey mempersoalkan sekolah dasar semacam yang menunjukkan Dick serta Jane:

Di kategori, anak pria serta wanita dihadapkan dengan buku- buku yang mempunyai coretan hambar yang melukiskan kehidupan kanak- kanak lain yang licin… Seluruh menunjukkan anak pria serta wanita yang amat santun serta bersih dengan cara tidak alami.

Di gerai novel siapa juga bisa membeli buku- buku yang lebih terang serta lebih hidup yang menunjukkan binatang- binatang abnormal serta luar lazim serta kanak- kanak yang bersikap alami, ialah, terkadang bersikap tidak bagus… Diberi insentif dari badan sekolah, pencetak bisa melaksanakannya dengan bagus dengan pokok.

Sehabis merinci banyak permasalahan yang berkontribusi pada bimbang yang berkaitan dengan tingkatan membaca anak didik, Hersey menanya di akhir postingan: Kenapa[sekolah dasar] tidak mempunyai lukisan yang meluaskan dari mempersempit kekayaan asosiatif yang diserahkan kanak- kanak pada perkata yang mereka ilustrasikan—gambar semacam yang dipunyai oleh para jenius delusif yang luar lazim di antara ilustrator kanak- kanak, Tenniel, Howard Pyle,” Dokter. Seuss”, Walt Disney?

Postingan ini menarik atensi William Spaulding, yang sempat berjumpa Geisel sepanjang perang serta yang dikala itu berprofesi selaku ketua bagian pembelajaran Houghton Mifflin. Spaulding pula sempat membaca novel terlaris tahun 1955 Why Johnny Cant Read buatan Rudolf Flesch. Flesch, semacam Hersey, mempersoalkan pokok selaku menjenuhkan namun pula mempersoalkan mereka buat membimbing membaca lewat identifikasi tutur dari phonics Pada tahun 1955, Spaulding mengundang

Geisel buat makan malam di Boston di mana beliau menganjurkan supaya Geisel membuat suatu novel” buat kanak- kanak berumur 6 serta 7 tahun yang sudah memahami mekanika dasar membaca”. Ia dikabarkan menantang,” Tuliskan aku suatu narasi yang tidak bisa dituliskan oleh anak didik kategori satu!”

Di bagian balik Why Johnny Cant Read, Flesch sudah memasukkan 72 catatan tutur yang wajib dapat dibaca oleh kanak- kanak kecil, serta Spaulding berikan Geisel catatan seragam. Geisel setelah itu berikan ketahui pengarang memoar Judith serta Neil Morgan kalau Spaulding sudah memberinya catatan 348 tutur yang wajib dikenal tiap anak berumur 6 tahun serta bersikukuh kalau kosakata novel itu dibatasi sampai 225 tutur.

Tetapi, bagi Philip Nel, Geisel membagikan nilai yang bermacam- macam dalam tanya jawab dari tahun 1964 sampai 1969. Ia dengan bermacam metode mengklaim kalau ia bisa memakai antara 200 serta 250 tutur dari catatan antara 300 serta 400; novel berakhir bermuatan 236 tutur yang berlainan.

Penciptaan

Geisel membagikan bermacam informasi mengenai gimana beliau menguasai The Cat in the Hat. Bagi narasi yang sangat kerap dikisahkan Geisel, ia amat frustrasi dengan catatan tutur yang diserahkan William Spaulding kepadanya alhasil ia kesimpulannya menyudahi buat memindai catatan itu serta membuat narasi dari 2 tutur awal yang ia temui berima.

Perkata yang ia temui merupakan kucing serta topi. Menjelang akhir hayatnya, Geisel berikan ketahui pengarang biografinya, Judith serta Neil Morgan, kalau ia menguasai dini narasi dikala ia bersama Spaulding, di dalam lift di kantor Houghton Mifflin di Boston.

Itu merupakan lift berumur yang bergerak serta dioperasikan oleh” perempuan kecil bungkuk yang menggunakan sarung tangan separuh kulit serta senyum rahasia”.

Anita Silvey, menggambarkan cerita seragam, melukiskan perempuan itu selaku” perempuan Afrika- Amerika yang amat ayu serta amat kecil bernama Annie Williams”. Geisel berikan ketahui Silvey kalau, kala ia membuat coretan Kucing di Topi, ia mempertimbangkan Williams serta membagikan sarung tangan putih kepribadian Williams serta” senyum tipu, apalagi tipu”.

Geisel membagikan 2 informasi yang silih berlawanan, beberapa fantasi mengenai pembuatan novel dalam 2 postingan,” Gimana Orlo Menemukan Bukunya” di The New York Times Book Review serta” My Hassle with the First Grade Language” di Chicago Mimbar, keduanya diterbitkan pada 17 November, 1957. Dalam” Kekalutan Aku dengan Bahasa Kategori Satu”, beliau menulis mengenai proposalnya pada” pencetak novel sekolah terkenal” buat menulis suatu novel buat kanak- kanak kecil mengenai” menaiki pucuk Everest pada 60 bagian di dasar”.

Pencetak terpikat namun memberitahunya kalau, sebab catatan tutur,” Kamu tidak bisa memakai tutur penskalaan. Kamu tidak bisa memakai tutur pucuk. Kamu bisa tidak memakai Everest. Kamu tidak bisa menggunakan60. Kamu tidak bisa memakai bagian. Kamu tidak dapat…” Geisel membagikan informasi seragam dengan Robert Cahn buat suatu postingan di 6 Juli 1957, versi The Saturday Evening Post.

Dalam” Kekalutan aku Dengan Awal Bahasa Grade”, ia pula menggambarkan suatu cerita mengenai” 3 minggu yang amat menyakitkan” di mana ia melakukan suatu narasi mengenai Kucing Raja serta Kucing Istri raja. Tetapi,” istri raja” tidak terdapat dalam catatan tutur, pula keponakan kategori satu, Norval, tidak mengidentifikasinya. Jadi Geisel kembali bertugas namun setelah itu cuma dapat mempertimbangkan perkata yang diawali dengan graf” q”, yang tidak timbul dalam tutur apa juga dalam catatan.

Ia setelah itu mempunyai ketertarikan yang serupa dengan graf” z”, yang pula tidak timbul dalam satu tutur juga dalam catatan. Kala ia kesimpulannya menuntaskan novel itu serta menunjukkannya pada keponakannya, Norval telah lolos dari kategori satu serta lagi berlatih kalkulus. Philip Nel menulis, dalam diseksi artikelnya, kalau Norval merupakan temuan Geisel. Keponakan Geisel, Peggy Owens, memanglah mempunyai seseorang putra, namun ia terkini berumur satu tahun kala postingan itu diterbitkan.

Dalam” How Orlo Selokan His Book”, ia melukiskan Orlo, seseorang anak kecil delusif yang tidak senang membaca sebab penentuan materi pustaka simpel yang kurang baik. Buat melindungi Orlo dari frustrasi, Geisel menyudahi buat menulis novel buat kanak- kanak semacam Orlo namun menciptakan kewajiban” tidak berlainan dengan tersesat dengan penyihir di gorong- gorong cinta”.

Beliau berupaya menulis suatu narasi bertajuk” Istri raja Kuda belang” namun menciptakan kalau kedua tutur itu tidak timbul dalam catatan. Apalagi, semacam yang Geisel catat dalam” Kekalutan Aku dengan Bahasa Kategori Satu”, graf” q” serta” z” serupa sekali tidak timbul dalam catatan.

Ia setelah itu berupaya menulis narasi mengenai seekor burung, tanpa memakai tutur burungkarena tidak timbul dalam catatan. Ia menyudahi buat menyebutnya” barang bersayap” namun berjuang kala ia menciptakan kalau itu” tidak bisa mempunyai kaki ataupun catok ataupun akhir. Bagus kaki kiri ataupun kaki kanan.” Mengenai pendekatannya buat menulis The Cat in the Hat, beliau menulis,” Tata cara yang aku maanfaatkan merupakan tata cara yang serupa yang Kamu maanfaatkan kala Kamu bersandar buat membuat apple stroodle[sic] tanpa stroodles.”

Geisel dengan beraneka ragam melaporkan kalau novel itu menginginkan durasi antara 9 serta 18 bulan buat terbuat. Donald Pease menulis kalau ia mengerjakannya seorang diri, tidak semacam buku- buku tadinya, yang lebih ialah usaha kolaboratif antara Geisel serta istrinya, Helen. Ini men catat gaya biasa dalam profesi serta kehidupannya. Semacam yang setelah itu dibilang Robert L.

Bernstein mengenai rentang waktu itu,” Terus menjadi aku melihatnya, terus menjadi ia senang terletak di ruangan itu serta menghasilkan seluruhnya sendiri.” Pease membuktikan penyembuhan Helen dari sindrom Guillain- BarrĂ©, yang di nyatakan pada tahun 1954, selaku indikator pergantian ini.

Riwayat publikasi

Geisel sepakat buat menulis The Cat in the Hat atas permohonan William Spaulding dari Houghton Mifflin; tetapi, sebab Geisel terikat kontrak dengan Random House, kepala Random House, Bennett Cerf, membuat perjanjian dengan Houghton Mifflin. Random House menjaga hak buat memasarkan pemasaran, yang melingkupi kopian novel yang dijual di gerai novel, sedangkan Houghton Mifflin menjaga hak pembelajaran, yang melingkupi kopian yang dijual ke sekolah.

Versi Houghton Mifflin diluncurkan pada bulan Januari ataupun Februari 1957, serta versi Random House diluncurkan pada bertepatan pada 1 Maret. Kedua versi itu menunjukkan bungkus yang berlainan namun kebalikannya sama. Versi awal bisa dikenali dengan ciri” 200/ 200″ di ujung kanan atas tutup jaket abu depan, yang menunjukkan harga jual$2, 00. Harga dikurangi jadi$ 1, 95 pada versi berikutnya.

Bagi Judith serta Neil Morgan, novel itu langsung laris manis. Versi perdagangan awal mulanya terjual pada umumnya 12. 000 eksemplar per bulan, nilai yang bertambah cepat. Toserba Bullock di Los Angeles, California, terjual habis buat awal kalinya, antaran 100 eksemplar novel dalam satu hari serta dengan kilat memesan balik 250 lagi.

Keluarga Morgan mengaitkan nilai pemasaran ini dengan” halaman main dari mulut ke mulut”, melaporkan kalau kanak- kanak mengikuti mengenai novel itu dari sahabat mereka serta memerap orang berumur mereka buat membelinya buat mereka.

Baca Juga : BookMooch, Buku Online Internasional Yang Didirikan Oleh John Buckman

Tetapi, versi sekolah Houghton Mifflin tidak laris pula. Semacam yang dicatat Geisel dalam profil Jonathan Cott tahun 1983 mengenai dirinya,” Houghton Mifflin… hadapi kesusahan mendagangkannya ke sekolah- sekolah; terdapat banyak pengikut Dick serta Jane, serta novel aku dikira sangat fresh serta tidak santun. Tetapi Bennett Cerf dengan cara Random House sudah memohon hak perdagangan, serta itu terkini saja dikeluarkan di gerai novel.” Geisel berikan ketahui Morgans,” Orang berumur lebih menguasai dari orang sekolah mengenai perlunya pembaca sejenis ini.”

Sehabis 3 tahun dicetak, The Cat in the Hat sudah terjual nyaris satu juta kopi. Dikala itu, novel itu sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Tiongkok, Swedia, serta Braille. Pada tahun 2001, Publishers Weekly menempatkannya di no 9 dalam catatan novel kanak- kanak terlaris sejauh era.

Pada tahun 2007, lebih dari 10 juta eksemplar The Cat in the Hat sudah dicetak, serta sudah diterjemahkan ke lebih dari 12 bahasa yang berlainan, tercantum Latin, dengan kepala karangan Cattus Petasatus. Pada tahun 2007, pada peluang balik tahun kelima puluh novel, Random House dirilisThe Annotated Cat: Under the Hats of Seuss and His Cats, yang melingkupi The Cat in the Hat serta sekuelnya, dengan catatan serta pengantar oleh Philip Nel.